Apliana Dapa, seorang ibu rumah tangga yang memiliki empat orang anak, lebih akrab dipanggil Mama Arlin, turut membantu perekonomian keluarga dengan menanam sayuran. Meskipun suaminya bekerja sebagai tukang batu, Mama Arlin berkontiribusi dengan menanam sayuran lahan pekarangan rumah mereka. Ia memulai dengan menanam berbagai jenis sayuran seperti sawi dan kangkung. Hasil panen sayuran tersebut tidak hanya digunakan untuk kebutuhan keluarga sendiri, tetapi juga sering dijual kepada tetangga di sekitar desa tempat tinggalnya.
Melalui kerjasama dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Wewewa Tengah, Sumba Barat Daya, Mama Arlin dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Suka Maju diperkenalkan dengan program Peningkatan Mata Pencaharaian Pertanian melalui Pendekatan Terpadu (PERMATA) yang dilaksanakan oleh Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) dan didukung William & Lily Foundation (WLF). “Bagi saya, ini adalah pengalaman baru. Meskipun lahir dalam keluarga petani, pemahaman akan teknik bertanam yang baik masih belum saya mengerti. Contohnya, pada proses persemaian sebelumnya banyak benih yang tidak berhasil tumbuh. Namun dengan adanya pendampingan dalam program PERMATA dan dukungan PPL, akhirnya 80 persen benih berhasil tumbuh sehat dan bisa kami panen,” cerita Mama Arlin.
Mama Arlin juga pernah menanam cabai. Baginya, hasil dari menanam cabai terbukti sangat menjanjikan dibandingkan dengan pekerjaan suaminya sebagai tukang batu. Dari lahan seluas 5 are, ia berhasil menghasilkan sekitar Rp 15.000.000. Keberhasilan ini mendorong Mama Arlin dan KWT Suka Maju untuk terus menanam dalam luasan yang lebih besar “Pendapatan dari hasil pertanian ini kami gunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, membayar biaya sekolah anak-anak, membeli daging, ikan, dan telur untuk pemenuhan gizi yang cukup untuk keluarga. Dengan memastikan gizi keluarga terpenuhi, kami dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik. Saya merasa gembira karena melalui usaha menanam sayuran ini, kami berhasil memenuhi kebutuhan keluarga dan turut berkontribusi dalam menjaga stabilitas keuangan keluarga,” pungkasnya.
