Dari Limbah Organik Menjadi Biochar Berharga, Kunjungan ke Fasilitas Biochar di Batang

Uploaded

Visit to Batang - ACICIS

Artikel ini ditulis oleh Tessa Horrocks (University of Western Australia), seorang Mahasiswa Magang ACICIS di YBTS (Januari-Februari 2025)

Pengalaman magang kami di Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) membawa kami ke fasilitas biochar di Batang, Jawa Tengah. Fasilitas ini dilengkapi dengan mesin karbonisasi yang dibangun oleh  WasteX (perusahaan teknologi strat-up) untuk memproduksi biochar. WasteX bermitra dengan YBTS, yang memfasilitasi produksi biochar di lokasi, sementara pendampingan petani dan demplot berada di area kerja YBTS. Selain itu, transfer pengetahuan tentang biochar didukung oleh ahli dari Yayasan Agathis Dammara Karbon (Adakarbon). Program dua tahun ini (2024-2026) didanai oleh by World Resources Institutes (WRI)-P4G.

Mesin karbonisasi
Mesin karbonisasi

Saat kami tiba di fasilitas, kami disambut oleh Pak Nasif, manajer proyek untuk WasteX, yang disebut sebagai ‘Iron Man’ oleh para pekerja YBTS. Proses mesin karbonisasi dijelaskan dengan sangat rinci dan sangat menarik melihat biochar yang dibuat di depan mata kami, mengubah limbah organik menjadi sumber daya yang berharga.

Diskusi dengan Pak Nasif, manajer proyek WasteX
Diskusi dengan Pak Nasif, manajer proyek WasteX

Mesin karbonisasi menghasilkan biochar melalui proses yang dikenal sebagai pirolisis, yang melibatkan pembakaran bahan organik dalam situasi yang rendah oksigen. Selain itu, petani lokal di Batang berkontribusi pada proses ini melalui penyediaan limbah organik, seperti sekam padi dan tongkol jagung, bahan-bahan yang biasanya dibuang.

Limbah organik sebelum melalui pirolisis
Limbah organik sebelum melalui pirolisis

Biochar, yang mirip dengan arang, secara signifikan dapat meningkatkan kualitas tanah dengan meningkatkan retensi air, aerasi, dan kesuburan, sekaligus mengurangi keasaman tanah. Selain adanya manfaat pertanian, biochar juga memainkan peran penting dalam memerangi perubahan iklim. Diproduksi dari bahan organik yang biasanya akan terurai dan mampu melepaskan CO2 ke atmosfer, proses pirolisis mengubah karbon dalam bahan-bahan ini menjadi biochar yang stabil dan padat, yang kemudian disekuestrasi di dalam tanah, membantu mengurangi tingkat CO2 atmosfer.

Produk akhir biochar
Produk akhir biochar

Setelah tur kami ke fasilitas biochar, kami mengunjungi kebun Pak Kodri. Ia adalah salah satu petani yang bekerja sama dengan YBTS dengan menyiapkan demo plot untuk menunjukkan manfaat biochar. Plot ini digunakan untuk menilai peningkatan hasil setelah penerapan biochar ke tanah.

Pertemuan petani dengan TFO YBTS dan petani di rumah Pak Kodri
Pertemuan petani dengan TFO YBTS dan petani di rumah Pak Kodri

Pak Kodri dan keluarganya dengan ramah menyelenggarakan pertemuan petani di mana keuntungan biochar dibahas. Pengalaman ini memperdalam pemahaman kami tentang biochar dan pertanian berkelanjutan, juga memungkinkan kami untuk berinteraksi langsung dengan para petani.

Kami melihat secara langsung dampak dari pekerjaan YBTS, yang membuat magang kami terasa sangat memuaskan dan membuat kami sangat bersemangat untuk terus bekerja di sektor pertanian. Selain itu, nilai YBTS sebagai “Sahabat Petani yang Paling Baik” terbukti nyata saat kami menyaksikan kolaborasi produktif antara staf lapangan dan petani, bekerja sama menuju kesehatan tanah yang lebih baik dan masa depan yang berkelanjutan.

Pertemuan ini membantu memperkenalkan petani baru dan mendorong mereka untuk mencoba biochar. Mentor kami, Bu Ulya (Team Leader YBTS), menjelaskan bahwa tantangan umum adalah kesalahpahaman bahwa biochar dapat menggantikan pupuk, padahal seharusnya melengkapi sebagai amendemen tanah. Akibatnya, beberapa petani mengabaikan pupuk saat menggunakan biochar dan kecewa dengan hasilnya. Biochar bekerja paling efektif jika dibarengi dengan pupuk, karena biochar tidak menyediakan nitrogen dan nutrisi yang dibutuhkan tanaman.

Dalam diskusi akhir kami, kami brainstorming cara untuk meningkatkan pemahaman petani, seperti menggabungkan sesi praktik di mana petani dapat berlatih menanam dan menerapkan pupuk serta biochar sendiri untuk memperkuat manfaat kombinasi ini.

Setelah pertemuan petani, kami memiliki kesempatan untuk mengunjungi ladang di mana Pak Kodri telah mendirikan demo plot seluas 500 m², menanam tanaman jagung dan kacang panjang dengan tanah yang diperkaya biochar. Sangat menginspirasi melihat biochar terintegrasi ke dalam tanah, dengan langkah akhir yang lengkap dan tanaman yang subur dan hijau.

Kunjungan ke lahan Pak Kodri
Kunjungan ke lahan Pak Kodri

Kami sangat berterima kasih kepada YBTS karena telah menerima kami untuk magang. Kami memiliki waktu yang luar biasa, belajar banyak, mengamati siklus lengkap produksi dan penerapan biochar, dan bertemu dengan banyak orang luar biasa. Pengalaman belajar dan kenangan indah ini akan selalu bersama kami.

Peserta magang, Tim YBTS, dan Pak Kodri setelah kunjungan lapangan
Peserta magang, Tim YBTS, dan Pak Kodri setelah kunjungan lapangan

Other Transfer Pengetahuan