Agustinus adalah seorang petani muda dari kelompok tani Romuni di Biak Numfor, Papua.  Terlahir di keluarga petani, Agus melanjutkan pekerjaan orang tuanya.  “Lahir dan besar di tempat yang memiliki tanah, saya memilih bertani sebagai sumber penghidupan,” ujarnya. Sebelumnya, Agus memiliki pengalaman menanam sayuran, namun ia merasa hasilnya belum maksimal.  Hingga akhirnya di tahun 2018 ini, ia bertemu dengan salah satu Technical Field Officer Yayasan Bina Tani Sejahtera, Ganang Prakoso.  Sejak itu, ia mendapat pelatihan terkait praktek pertanian yang baik, dan mulai menanam cabai dan bawang merah.

Setelah mendapat pelatihan, Agus merasa hasil panennya semakin baik.  Ia pun mendapatkan hasil panen yang sangat memuaskan.  “Sebelum adanya pendampingan, saya tidak pernah tahu bagaimana cara merawat dan memupuk tanaman saya dengan baik.  Tapi sekarang saya bisa membedakan hama dan penyakit, saya juga bisa memberi pupuk sampai hasil panen saya bagus,” lanjutnya. Saat ini Agus sedang menanam cabai, terong, dan buncis.  Ia juga mengatakan bahwa hasil panen dari lahannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sayuran sehari-hari keluarga.  “Karena kami tinggal di desa, yang terpenting adalah kebutuhan sayur keluarga. Kalau ada sisa, akan kami jual,” jelas Agus, berharap akan banyak anak muda yang memilih menjadi petani untuk memenuhi kebutuhan pasokan sayur lokal.