Bidang pertanian memang menjanjikan bagi mereka yang tekun, giat dan mau berusaha. Hal ini dibuktikan sendiri oleh seorang pemuda asli Kampung Wafor, Distrik Biak Utara, Kabupaten Biak Numfor, yaitu Zakarias Kafiar yang sudah menekuni untuk bertani selama 4 tahun. Zakarias awalnya tidak memiliki profesi yang tetap. Terkadang, ia bekerja sebagai pencari pakan ternak maupun buruh bangunan. Tentu hasil yang diperoleh pun tidak dapat mencukupi untuk kebutuhan keluarga.

Berawal pada tahun 2019, ketika Yayasan Bina Tani Sejahtera melakukan pendampingan di kelompok pemuda tani desa setempat, Zakarias akhirnya ikut bergabung. Melalui kebun percontohan yang dilakukan, ia mulai belajar teknik penerapan praktik menanam sayuran yang baik dan benar. Pemuda berusia 35 tahun tersebut membuktikan bahwa perjuangannya tidak sia-sia. Pada tahun 2021, ia menanam tanaman kubis dan tomat dengan yang menghasilkan hasil panen sangat maksimal. Pada luas lahan sekitar 700 m² dari tanaman yang ia tanam, ia mampu memperoleh pendapatan hingga Rp 50.000.000. Hasil tersebut ia gunakan untuk kebutuhan keluarga dan kebutuhan sekolah anaknya.

“Jika masyarakat bukan Papua saja bisa, kami pemuda asli Papua yang punya tanah subur juga harus bisa. Masa depan Papua ada di tangan kami para pemuda. Asal kita mau kerja keras semuanya akan menjadi mungkin. Semangat pemuda Papua,” pungkasnya.