Elyakim Mandacan seorang petani yang telah berhasil menerapkan praktik pertanian yang baik (Good Agricultural Practices) di Pegunungan Arfak, Manokwari, Papua. Sebelumnya, Elyakim merupakan seorang petani tradisional dengan keterbatasan pengetahuan dan praktik bertani. Transformasinya menjadi sukses dimulai ketika staff lapangan YBTS memberikan pendampingan.
Dengan penerapan praktik bertani yang baik, Elyakim mampu mencapai hasil panen yang signifikan. sehingga bisa mendapatkan hasil yang meningkat. Sebagai contoh, awalnya ia hanya memperoleh Rp 2.500.000 dari menanam kubis, namun setelah menerapkan praktik bertani yang benar, hasil panennya melonjak menjadi Rp 4.800.000 dalam satu siklus panen di lahan pekarangannya.
Tentu perjalanan untuk bertani bagi Elyakim tidaklah mudah karena adanya keterbatasan akses dan kendala jaringan, namun itu tidak mematahkan semangatnya untuk bertani. Saat ini, ia aktif membantu masyarakat sekitar untuk memulai bertani secara menetap. Keberhasilan yang pernah diraihnya menjadi inspirasi bagi Elyakim untuk mendorong petani di sekitarnya agar termotivasi dan tertarik untuk menanam. “Dengan pengalaman dan keberhasilan yang pernah saya peroleh sebelumnya, saya berharap dapat menjadikan petani sekitar untuk termotivasi dan tertarik untuk menanam,” pungkas Elyakim dengan penuh semangat.