Berlokasi strategis di kota Tambolaka, Mama Lily, anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Hidup Bersama di Desa Wee Rena, menghadapi tantangan lahan dan pasokan air yang terbatas. Meskipun demikian, mereka telah menemukan solusi cerdas dengan menjalankan usaha pertanian selama 11 tahun melalui pemanfaatan pekarangan rumah. Bagi Mama Lily, selalu ada cara untuk belajar, bekerja, dan berkreasi. Program Peningkatan Mata Pencaharian Pertanian melalui Pendekatan Terpadu (PERMATA) yang dilakukan oleh Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) dan didukung William & Lily Foundation (WLF) telah dimanfaatkan dengan baik. “Banyak hal baru yang saya pelajari. Sudah ada berbagai jenis sayuran yang ditanam seperti sawi, kangkung, bayam, selada, terong, pare, cabai, tomat, pitsay, pakcoy, semangka, dan labu madu,” ucapnya.
Proses pertumbuhan tanaman dimulai di rumah kaca (green house) milik kelompok yang berlokasi di rumah Mama Lily. Setelah tanaman siap untuk dipindahkan, tanaman tersebut dibagikan kepada 6 anggota lainnya untuk ditanam di polybag di halaman rumah masing-masing. Bahkan, hasil panen ini telah memberikan kontribusi pendapatan harian sebesar Rp 20.000 – Rp 40.000. “Kami bersyukur telah belajar banyak dari program PERMATA. Salah satunya mengenai pupuk dan pestisida. Selain memahami bahan kimia, kami juga diajarkan cara membuat pupuk dan pestisida organik,” jelas Mama Lily. Mama Lily secara khusus menggunakan pupuk NPK cair dan Eco Enzyme untuk diaplikasikan dalam budidaya sayurannya. Pupuk organik ini tidak hanya mudah dibuat dengan bahan-bahan yang tersedia, namun juga memberikan hasil panen dengan tekstur buah yang lebih baik dibandingkan menggunakan pupuk kimia.
Mama Lily beserta anggota kelompok tani berkesempatan menunjukkan kemampuan mereka dalam mengolah bahan pangan lokal. Kegiatan ini telah memberi kesempatan untuk berbagi pengetahuan cara mengolah bahan pangan yang bergizi bagi keluarga dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar. Bahkan, keahlian mereka dalam mengolah bahan pangan lokal dan memanfaatkan lahan pekarangan untuk bertani telah menjadikan Mama Lily tidak hanya sebagai seorang petani sayuran, namun juga koki yang handal.